Apakah Anda tau istilah BI Checking? Dahulu kita cukup familiar dengan istilah ini, dimana jika kita hendak melakukan pinjaman atau kredit ke suatu institusi keuangan maka akan ada pemeriksaan BI Checking calon debitur terlebih dahulu. Sekarang seiring dengan perpindahan fungsi pengawasan dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maka berpidah pula proses pemeriksaan kualitas dari calon debitur ke OJK. Oleh karena itu sejak tahun 2018, OJK mengenalkan SLIK sebagai suatu sistem informasi debitur untuk menggantikan Sistem Informasi Debitur (SID) dari Bank Indonesia, dimana setahun sebelumnya sudah dimulai proses peralihan pelaporan dari SID ke SLIK di industri keuangan indonesia. Proses ini jika dilihat dari calon debitur mungkin tidak akan banyak berbeda dengan proses BI Checking tetapi dari sisi pemberi pinjaman atau pelapor perubahan nama ini diikuti juga dengan beberapa perubahan data yang perlu dilaporkan ke OJK sebagai bahan informasi untuk OJK melakukan pengawasan yang lebih baik.
Definisi SLIK
Sebelum membahas lebih jauh mengenai SLIK, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu SLIK. Berdasarkan penjelasan OJK, “SLIK merupakan sistem informasi yang dikelola oleh OJK untuk mendukung pelaksanaan tugas pengawasan dan layanan informasi di bidang keuangan. SLIK dapat dimanfaatkan untuk memperlancar proses penyediaan dana, penerapan manajemen risiko kedit atau pembiayaan, penilaian kualitas debitur, pengelolaan sumber daya manusia pada Pelapor SLIK, verifikasi untuk kerja sama Pelapor SLIK dengan pihak ketiga, dan meningkatkan disiplin industri keuangan” .
Perubahan Kebijakan Pelaporan SLIK
SLIK OJK sudah mengalami beberapa perubahan mulai dari awal peluncurannya. Perubahan terbaru terdapat pada data pelaporan untuk mengakomodir kebijakan pemerintah terkait dengan restrukturisasi sehubungan dengan pandemic COVID-19. Perubahan tersebut tercantum di Surat Edaran OJK No. 3/SEOJK.03/2021 yang merupakan penyempurnaan dari SEOJK No.50/SEOJK.03/2017. Pokok-pokok penyempurnaan ketentuan dalam SEOJK adalah sebagai berikut:
Penyesuaian SEOJK sehubungan dengan penyempurnaan POJK SLIK mencakup: - Tambahan pelapor SLIK - Batasan permintaan informasi dan prosedur permintaan tambahan (top up) - Informasi debitur - Permintaan informasi secara daring oleh debitur - Prosedur pengunduran diri pelapor SLIK - Prosedur pendaftaran user SLIK - Kelengkapan dokumen penggunaan informasi debitur
Penyempurnaan pedoman pelaporan SLIK, mencakup: - Penyesuaian sandi referensi dengan integrasi pelaporan – ANTASENA mencakup informasi sektor ekonomi, rincian informasi fasilitas, golonganpihak ketiga, negara, dan jenis valuta. - Tambahan referensi untuk mengakomodir kredit atau pembiayaan yang direstrukturisasi dalam rangka kebijakan stimulus.
Solusi Pelaporan SLIK yang Sederhana, Akurat, dan Aman
SLIK cukup adaptif terhadap perubahan kebijakan atau peraturan dari OJK, sehingga diperlukan sebuah sistem yang cukup adaptif juga untuk menghadapi perubahan tersebut terutama disisi pelapor dalam hal ini adalah institusi keuangan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, kami PT ISID Indonesia menawarkan solusi dalam bentuk sebuah aplikasi berbasis web yang sudah matang dan telah teruji berhasil untuk mengikuti atau mengimplementasikan perubahan-perubahan yang cukup aktif dilakukan oleh OJK sejauh ini, aplikasi tersebut bernama Maleo SLIK.
PT ISID Indonesia sudah memiliki banyak customer dari institusi-institusi keuangan besar di Indonesia yang dari awal maupun yang beralih memilih untuk menggunakan Aplikasi Maleo SLIK untuk pelaporan SLIK ke OJK. Hal ini menunjukan bahwa Aplikasi Maleo SLIK sudah terbukti memiliki fitur-fitur adaptif yang memudahkan para pelapor menyesuaikan diri dengan perubahan peraturan yang aktif dilakukan oleh OJK.
Tertarik mengenal lebih jauh tentang Maleo SLIK atau berminat untuk menyaksikan demo aplikasi dari kami?
Silahkan submit email melalui link berikut ini: www.isid.co.id/maleoslik